Rabu, 05 Desember 2018

Hama Pada Tanaman Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat Hidroponik Tegal,

Hama merupakan hewan atau sejenis makhluk hidup yang mencari makan sama halnya makhluk hidup lain untuk kelangsungan hidupnya. Namun keberadaannya yang sering memakan daun sayuran menjadikan hama termasuk organisme yang diperangi oleh petani. Untuk tanaman hidroponik, bukan berarti tanaman bebas dari serangan hama, tetap saja ada hama sebagai ancaman pertumbuhan tanaman.

Sebagai pecinta hidroponik, tentu perlu mengetahui apa saja yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pelaku hidroponik juga wajib tahu macam hama, dan nantinya juga wajib tahu bagaimana cara menghilangkan hama. Berikut, kami merangkum jenis hama tanaman hidroponik yang wajib anda ketahui.

Hama pada tanaman hidroponik


1. Ulat

Hama ulat ini sebenarnya sudah sangat populer di kalangan petani. Pasalnya popularitas ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh bebuyutan bagi para petani. Juga termasuk pada petani yang tanamannya seringkali diserang oleh hama ulat. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tanaman cabai adalah ulat grayak/spodoptera litura.
Ulat jenis ini mampu memakan daun hingga benar-benar habis dalam waktu yang singkat, sehingga dapat menyebabkan kemampuan fotosintetis dari tanaman cabai menjadi terganggu. Pada serangan yang masuk dalam tahap massif menjadikan ulat grayak ini memakan habis seluruh bagian daun, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja.

2. Semut
 Semut adalah hama utama di pertanian dan perkotaan, yang dapat merusak tanaman dan menyerang wilayah pemukiman baik di luar maupun di dalam ruangan.

3. Lalat Buah
Lalat buah merupakan salah satu serangga hama yang menyerang tanaman buah-buahan di lapangan. Spesies lalat buah dari famili Tephritidae yang menjadi hama tanaman mencapai 4.500 spesies, dan terdapat 20 spesies dari genus Bactrocera merupakan hama penting pada buah-buahan dan sayuran di Asia (Vijaysegaran, 1998). Bactrocera spp. memiliki inang yang cukup banyak seperti: jeruk, mangga, pepaya, nangka, alpokat, pisang, tomat, apel, nenas, pear, aprikot, terong, jambu dan melon.

Kehilangan hasil akibat serangan lalat buah di Indonesia cukup besar. Hal ini disebabkan karena stadia yang merusak adalah larva yang menyerang langsung pada buah tanaman. Pada tanaman cabai kehilangan hasil dapat mencapai 80%. Luas serangan lalat buah diperkirakan 4.700 ha dengan kerugian Rp. 21,99 miliar pada tahun 2002. Dalam menanggulangi hama ini, petani telah melakukan pengendalian secara alami, diantaranya dengan pembungkusan buah, pengurungan tanaman dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon dan lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luasan lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar. Pengendalian lain yang telah dilakukan adalah pemandulan jantan, kimiawi dan memakai perangkap dengan menggunakan atraktan/penarik.

4. Thrips

Hama Thrips (trhips tabaci) merupakan hama yang paling berbahaya bagi tanaman, terutama tanaman cabe. Hama ini menyerang pada daun tanaman terutama pada daun muda atau bagian pucuk tanaman. Gejala awal yang mudah dideteksi adalah jika ditemukan daun keriting dan menggulung ke atas. Akibat dari serangan hama thrips adalah daun keriting, kering lalu mati. Pertumbuhan tanaman akan terganggu dan produktifitas menurun. Pada serangan hebat bisa mengakibatkan gagal panen, karena tanaman tidak mampu berproduksi sama sekali. Serangan hama thrips juga mengakibatkan bunga-bunga kering dan rontok. Serangan pada tanaman muda menyebabkan kelayuan. 

5. Tungau tanaman (Mite)
Hama tungau bersembunyi di balik daun. Hama tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman. Serangan ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar lalu berubah menjadi kecokelatan dan akhirnya menghitam. Daun menjadi keriting dan menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk seperti sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna seperti tembaga dan terdapat benang-benang putih halus.

6. Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)
Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang saat ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera. 
Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia. Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.
Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.

7. Penggorok daun 
Hama Penggorok Daun (Liriomyza huidobrensis) – Hama ini dikenal juga dengan sebutan leaf miner, merupakan spesies lalat dari genus Liriomyza dan keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tanaman dengan cara meletakkan telur di bagian epidermis daun. Setelah telur menetas dan berubah menjadi larva, akan menggorok dan masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, dan menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun. 

8. Belalang
Belalang adalah salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tanaman produktif petani. Hama satu ini menyerang dalam bentuk koloni atau kelompok. Tak jarang semua cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu nihil karena beberapa memang mati namun sebagian besar masih saja menyerang tanaman. Mungkin Anda sedang kebingungan dan panik mengatasi serangan belalang yang dapat mengurangi kualitas tanaman dan hasil panen. 

9. Jangkrik
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yg serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yg menempel di daun. Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan & daun tempat berlindung yg tercemar jamur harus dibuang.

oke kira-kira itu tadi beberapa jenis hama yang sering kita jumpai menyerang tanaman hidroponik, untuk jelasnya saya menangkap salahsatu hama di video berikut ini.

silahkan saksikan dan jangan lupa subscribenya


terima kasih,

salam ijo-ijo.

Jumat, 19 Oktober 2018

Keuntungan dan Keunggulan Menanam Sistem Hidroponik

Assalamu'alaikum Sobat Hidroponik Tegal,

Benarkah hidroponik haruskah dengan modal besar? jawabannya bisa iya bisa tidak... hehehe,,, 

yups, admin sekarang mulai praktik hidroponik dengan modal sekitar seratus ribuan saja, namun tentu saja harus kreatif menggunakan media tanam dengan bahan bekas yang ada di sekitaran rumah... ini menjawab bahwa berhidroponik itu tidak selalu mahal...

namun tentunya bagi sobat yang ingin menanam untuk skala produksi, barulah pasti harus memiliki modal yang besar, bayangkan saja sistem yang harus dibuat, alat-alat, media tanam, dan pembibitan juga perawatan yang perlu dipertimbangkan.

nah berikut ini keuntungan atau keunggulan teknik hidroponik dalam bercocok tanam :

  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya dijadikan akuarium
  • Pengendalian nutrisi lebih sederhana sehingga nutrisi dapat diberikan secara lebih efektif dan efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
  • Steril dan bersih
  • Media tanam dapat digunakan berulang kali
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
  • Tanaman tumbuh lebih cepat


Untuk keperluan hiasan, dalam skala hobi, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk merancang hiasan ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.

demikian tadi singkat saja beberapa keuntungan menggunakan teknik hidroponik

salam ijo-ijo dari Gubug Hidroponik Tegal,,,
Mari Menanam, Mari Berhidroponik

Menanam Caisim/Sawi dengan Hidroponik

Assalamu'alaikum Sobat Hidroponik Tegal,

Ada kah diantara sobat penggemar mie ayam atau bakso? tentu tidak asing dong ya dengan sayuran yang biasa disebut Caisim ini, atau sawi... hehe, kalo berminat menanamnya silahkan simak berikut step singkat cara menanam caisim...

Menanam Caisim/Sawi dengan Hidroponik


Seger yaah penampakan sawi Gubug Hidroponik Tegal, meski masih usia dini caisimnya... hehe

oke langsung intip step-stepnya yuk..

1. Alat dan Bahan


Langkah awal yang perlu anda lakukan untuk memulai budidaya sawi hidroponik ialah dengan menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Adapun alat dan bahan tersebut meliputi rockwool, pinset, sprayer atau penyemprot air, dan benih sawi. Siapkan benih sawi yang akan digunakan dengan merendam benih dengan air biasa sekitar 12-24 jam.

2. Media Tanam


Setelah menyiapkan alat dan bahannya, selanjutnya anda siapkan media tanamnya. Menyiapkan media tanam hidroponik sawi sederhana ini dimulai dengan memotong rockwool setebal 2,5 cm. Lalu iris memanjang sedalam 1 cm menjadi 3 bagian. Selanjutnya, iris melintang sedalam 1 cm menjadi 6 bagian. Anda juga bisa memanfaatkan bebatuan kerikil untuk menanamnya, namun pada kesempatan kali ini kita bahas yang menggunakan rockwool terlebih dahulu.

3. Semai Benih


Anda lubangi tiap kotak rockwool dengan menggunakan pinset. Lalu anda masukkan benih sawi ke dalam lubang dengan posisi kecambah berada di bawah. Anda semprot rockwool dan letakkan semaian tersebut di tempat terbuka dengan sinar matahari yang cukup. Anda harus menjaga rockwool untuk tetap lembab (jangan terlalu kering ataupun terlalu basah).

4. Penanaman


Setelah caisim memiliki daun 3 atau lebih menandakan bahwa caisim sudah bisa untuk dipindah ke sistem hidroponik serta diberi nutrisi hidroponik. Umur caisim sekitar 7-10 hari sesudah semai. Cara menanam sawi dengan metode hidroponik ini dimulai dengan pisahkan/potong rockwool berdasar irisan yang telah dibuat tadi. Anda bisa melakukannya dengan bantuan cutter. Kemudian anda letakkan potongan rockwool ke dalam netpot yang telah dikasih flanel (sumbu).

5. Nutrisi


Tempatkan netpot ke sistem hidroponik. Pada tahap inilah nutrisi hidroponik diberikan. Anda beri nutrisi hidroponik dengan kepekatan 600 ppm. Kepekatan nutrisi ini dinaikkan setelah waktu memasuki 5 hari sesudah pindah tanam tadi menjadi 800 ppm. Kemudian, setelah memasuki 10 hari sesudah tanam, naikkan kepekatan nutrisi tersebut menjadi 1200 ppm. Anda jaga ppm nutrisi agar selalu stabil di angka tersebut hingga waktu panen tiba.

6. Panen


Tanaman hidroponik memiliki masa panen yang lebih awal, tak terkecuali dengan sawi hidroponik ini. Sayuran hidroponik ini bisa anda panen setelah 30-40 hari. Cara memanen sawi ini ialah dengan cara mencabutnya hingga ke akarnya.


nah setelah dapet caranya langsung dipraktekin ya sobat... hehe

terima kasih sudah menyimak,
Mari Menanam, Mari Berhidroponik...

Kamis, 18 Oktober 2018

Apa itu PPM, TDS dan PH, PH meter pada Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat Hidroponik Tegal,,

Semoga tulisan ini menyapa sobat sekalian dalam keadaan sehat, dan lancar dalam berhidroponiknya ya... 

oke langsung saja tanpa basa-basi lagi, banyak pertanyaan yang bermunculan mengenai apa itu PPM dan PH yang sering disebut dalam hidroponik?

simak yaw...

APA ITU PPM?

PPM adalah singkatan dari Part Per Million ( bagian per sejuta ), ini merupakan satuan dari pengukuran kepadatan zat yang terkandung dalam air. 

Untuk mengetahui PPM, sobat dapat mengukurnya dengan menggunakan TDS meter. meskipun para pelaku hidroponik ada yang ada juga yang menggunakan EC meter sebagai acuan dalam berkebun hidroponik. Dalam satu literature ada yang menyebutkan bahwa EC 1 mS/cm = 700 Ppm. Namun angka ini bukan pathokan baku karena tergantung pada kualitas dan kemurnian bahan kimia yang digunakan. Prinsip kerja EC meter dan TDS meter sama yaitu mengukur penghantaran listrik antara katoda dan anoda.

Untuk pengalaman admin sendiri menggunakan TDS meter untuk mengukur kepekatan nutrisi dalam air, admin lebih akrab dengan satuan PPM ketimbang ms/cm yang di ukur dengan EC meter, dan sobat sekalian yang bergabung dalam grup fb hidroponik pun lebih familiar dengan PPM.

berikut ini contoh penampakan TDS meter yang biasa admin gunakan untuk mengukur PPM. 

jual tds meter di tegal jateng


APA ITU PH?

PH adalah logaritma negative pangkat sepuluh dari grammol H / liter. PH biasa ditunjukkan dengan angka 0 -14. Angka 7 adalah PH netral, dibawah 7 masuk golongan Asam sedangkan diatas 7 bersifat Basa. Setiap tanaman memiliki rentang PH yang berbeda untuk bisa optimal ( lihat tabel PH,ec dan tds ). Kebanyakan Tanaman bisa tumbuh optimal biasanya pada range PH 5,5- 6,5. Namun untuk bisa tumbuh PH range yang diijinkan adalah 5,5 – 7,5.

bingung? sama saya juga iyaa... wkwkwkkkk

dengan kata lain, PH atau derajat keasaman sangat penting diperhatikan untuk kesuksesan dalam berhidroponik. Ada baiknya anda memiliki alat ukur PH meter agar proses menanam secara hidroponik bisa berjalan dengan baik. meski prakteknya banyak diantara penggemar hidroponik tidak memperhatikan PH pun masih bisa bertahan.

Nah sekarang sobat semua sudah ada gambaran kan ya bagaimana PPM dan PH itu penting pengukurannya dalam hidroponik.

jangan lupa gabung di grup Gubug Hidroponik Tegal.

terima kasih sudah berkunjung, 
dan Mari Menanam, Mari Berhidroponik.

See you next time

Rabu, 17 Oktober 2018

Macam-macam Sistem Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat hidroponik,,,
masih semangat bertanam ala hidroponik kan yaa... hehe

Mungkin bagi sebagian besar yang masih awam di hidroponik akan bingung dengan berbagai macam sistem yang ada di dunia hidroponik, bahkan admin pun awalnya sama sekali tidak mengerti apa itu sistem yang kebanyakan diberi nama dengan bahasa Inggris itu... hehee

Nah di kesempatan yang ceria ini, admin ingin berbagi pengetahuan kepada Sobat Hidroponik Tegal tentang macam-macam sistem yang bisa digunakan untuk berhidroponik ria.. silahkan simak berikut ini ya...


1. Sistem Hidroponik Aeroponik


Aeroponik berasal dari dua kata yakni aero adalah udara dan poniq adalah cara budidaya. Jadi aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah.
Teknik ini merupakan metode penanaman hidroponik dengan menggunakan menggunakan bantuan teknologi. Dengan menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar tanaman terlihat menggantung.
Prinsip kerja aeroponik sistem adalah dengan memanfaatkan air dan nutrisi yang diberikan ke tanaman dalam bentuk butiran kecil ataupun kabut.
Adapun proses pengkabutan ini berasal dari sebuah pompa air yang diletakkan di bak penampungan dan disermprotkan dengan menggunakan nozzle. Sehingga dengan begitu nutrisi yang diberikan ke tanaman akan lebih cepat diserap akar tanaman yang menggantung.
sistem aeroponik

inti dari sistem ini adalah pengkabutan air yang dilengkapi nutrisi dan unsur hara serta bersama oksigen secara bersamaan, sehingga tanaman akan lebih baik. Namun sistem ini memerlukan investasi dan biaya perawatan yang sangat mahal. Selain itu sangat tergantung pada energy listrik dan juga mudah terserang penyakit apabila tidak dirawat dengan baik dan benar.

2. Sitem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)

Menurut Cooper (1972), NFT adalah sebuah sistem yang menggunakan ‘film’ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit. Sirkulasi nutrisi dapat digunakan ulang selama beberapa minggu sesuai kebutuhan tanaman. Sebagian akar tanaman tumbuh di atas permukaan larutan nutrisi dan sebagian lagi terendam di dalamnya. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanaman dalam hidroponik NFT adalah tersedianya nutrisi penunjang yang sesuai dengan jenis dan umur tanaman dan kestabilan kecepatan aliran nutrisi.

dari penjelasan tersebut kira-kira maksud atau tambah bingung nih sobat hidroponik Tegal? hehe,, 

intinya NFT itu kita ngalirin air nutrisi secara tipis-tipis setipis film di guli atau tempat tanaman yang sudah diletakkan dengan kemiringan tertentu, sehingga tidak ada genangan air banyak. mungkin bisa dilihat di gambar berikut ini

nah untuk gambar lain sebagai pengetahuan sobat bisa cari di internet banyak ko..

lanjut...


3. Hidroponik Sistem Deep Flow Technique System (DFT)

Sistem DFT secara singkat adalah sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm.
Sama dengan sistem yang lain, sistem DFT juga membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang/guli dengan menggunakan pompa air. Kemudian untuk menghemat listrik maka dapat menggunakan timer yang dapat atur waktu hidup dan mati.

Keunggulan sistem hidroponik daripada sistem yang lain adalah terletak pada saat listrik padam namun kebutuhan nutrisi untuk tanaman tetap tersedia. Karena sistem ini diatur air dapat menggenang dalam guli nutrisinya sampai 6 cm. tetapi kekurangannya adalah memerlukan kebutuhan nutrisi yang cukup banyak apabila dibandingkan dengan sistem NFT.

4. Sistem Drip

Hidroponik drip sistem atau kita kenal sebagai hidroponik sistem tetes, bekerja dengan prinsip mengalirkan nutrisi ke tanaman di dalam netpot dengan cara diteteskan.
Hidroponik sistem tetes (drip system) merupakan teknik hidroponik bisa dikatakan cukup sederhana, meskipun tak sesederhana hidroponik floating system. Hal yang harus diperhatikan untuk membangun hidroponik sistem tetes adalah sistem tetes itu sendiri, baik itu memakai timer maupun manual (tanpa timer)
Hidroponik Drip Sistem memiliki dua sistem tetes, yaitu: Rotating Drip System (sistem tetes putar) dan Static Drip System (sistem tetes statis/non-sirkulasi)


sistem tetes ini biasanya digunakan untuk tanaman buah seperti melon, semangka, timun, dll.

5. Hidroponik Sistem Sumbu (Wicks System)




Sistem sumbu atau wicks system adalah sistem hidroponik yang paling sederhana yakni dengan memanfaatkan sumbu yang kemudian dihubungkan antara larutan nutrisi pada bak penampung dengan media tanam.
Dan hal yang laing sederhana lagi yakni sistem ini bersifat pasif dalam artian tidak ada bagian yang bergerak.
Jadi larutan nutrisi akan ditarik ke media yang selanjutnya disalurkan ke media tanam dari bak atau tangki penampungan melewati sumbu. Dengan memanfaatkan daya kapilaritas sumbu maka air dan nutrisi dapat mencapai akar tanaman.

Sistem sumbu adalah sistem yang sangat ideal bagi yang sangat menginginkan tanaman di pekarangan dapur, ruang tamu dan bahkan di halaman rumah yang luasnya tidak begitu lebar.
mungkin untuk sobat hidroponik Tegal yang baru ingin memulai ada baiknya mencoba sistem ini, selain mudah perawatanya, juga alat atau tempatnya bisa menggunakan barang-barang bekas pakai yang ada di sekitar rumah saja.

6. Hidroponik Sistem Rakit Apung (Water Culture System)



Sistem hidroponik yang satu ini bisa dibilang sistem yang paling sederhana diantara sistem hidroponik yang aktif, dan sobat juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sederhana untuk membuatny dengan memanfaatkan tempat yang terbuat dari media tanam yang mengapung seperti sterefoam sehingga kebutuhan nutrisinya langsung didapatkan oleh akar.
Kemudian kebutuhan oksigen yang diperlukan akar tanaman dapat menggunaka pompa aquarium atau aerator yang telah dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik.
Akan tetapi dengan menerapkan sistem ini tidak dapat bekerja efektif untuk tanaman dengan ukuran yang besar dan jangka panjang. Hanya tanaman kecil saja, seperti seledri, sawi, kangkung dan lain-lain.


7. Sistem Hidroponik Pasang Surut (Ebb And Flow System)


Sistem pasang surut adalah sistem bercocok tanam hidroponik dimana tanaman mendapatkan air, oksigen serta nutrisi melalui pemompaan bak penampung yang nantinya akan membasahi akar atau istilahnya pasang.
Kemudian selang beberapa waktu nutrisi kembali lagi ke bak penampungan atau istilahnya surut. Nah, waktu pasang atau surutnya ini bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman sehingga tidak terjadi genangan ataupun kekurangan air.
Jadi pompa air ini nantinya akan dibenamkan ke dalam larutan nutrisi lalu dipasang timer yang telah diatur waktunya . Dan air yang di dalam kolam atau bak penampung akan dipompa dan diteruskan ke penampungan tanaman (grow tray).
Baru kemudian timer mati dan air secara otomatis aka turun kembali ke bak penampungan. Dalam hal ini timer dapat diatur beberapa kali sesuai kebutuhan. Intinya nutrisi pada tanaman harus terpenuhi secara baik.

oke sobat, demikian tadi beberapa sistem hidroponik yang bisa menjadi pilihan sobat untuk diterapkan di rumah,, meskipun banyak hidroponik lain yang bisa sobat gunakan tanpa menuruti sistem diatas, seperti sistem guyur manual.. hehe
pokoknya Mari Menanam, Mari Berhidroponik...

Menanam Kangkung Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat hidroponik Tegal...
piye kabare? hehe
Ohya kali ini kita akan bahas tanaman kangkung hidroponik, seperti yang kita tahu tanaman ini banyak merupakan tanaman yang suka berada di rawa-rawa, sawah atau kolam yang tidak terawat. Sayuran yang banyak digemari ini mempunyai masa panen yang cukup singkat yaitu sekitar usia 4 sampai 6 minggu hingga dapat di panen. wah menarik yah sobat hiroponik Tegal?
lanjut... bagi anda yang ingin membudidayakannya, Gubug hidroponik Tegal akan berbagi tips bagaimana tanaman hidroponik ini ditanam. sistem hidroponok direkomendasikan untuk anda yang minim lahan bercocok tanam atau bagi anda yang sekedar hobi untuk mempercantik halaman pun boleh lah yoo,,,, hehe
Berikut ini adalah langkah-langkah menanam kangkung hidroponik.
Tahap 1
Siapkan benih kangkung yang berkualitas. Saran saya anda beli di toko-toko pertanian yang dekat dengan rumah anda. Lalu semailah benih tersebut kedalam wadah atau juga bisa langsung anda tanam di dalam media hidroponik.
Tahap 2
Bagi anda yang melakukan penyemaian bibit kangkung, segera pindahkan kangkung setelah berusia 4-5 hari kedalam wadah tanaman hidroponik. Berikan larutan nutrisi yang anda buat seperti yang sudah saya sampaikan sebelum-sebelumnya.
Letakan di tempat yang terkena sinar matahari supaya pertumbuhan kangkung bagus.
Tahap 3
Lakukan perawatan dengan mengatur larutan nutrisi dan penyinaran.
untuk pemberian nutrisi pengalaman gubug hidroponik tegal adalah secara bertahap, yakni bisa dimulai minggu pertama di angka 400-600 ppm, kemudian di minggu kedua dinaikkan 800-1000 ppm, dan minggu ke tiga sampai panen di angka 1000-1300 ppm.
tentu nutrisi ini pengalaman di daerah admin, dengan menggunakan AB-Mix yang admin punya juga ya,,, mungkin dapat berbeda diwilayah sobat, atau berbeda dengan nutrisi yang sobat gunakan, jadi silahkan eksplor saja seni menanamnya...
Tahap 4
Panen dilakukan dengan memetik tangkai pada daun kangkung. Lakukan secara hati-hati jangan sampai merusaknya. Pada tahapan ini, panen dapat dilakukan 3-4 kali waktu. bagi yang ingin sekali panen saja juga bisa dengan cara mencabut seluruh akarnya.
oke demikian saja beberapa step langkah menanam kangkung hidroponik yang perlu sobat coba dan gali lagi ilmunya dengan praktek sendiri di rumah ya...
terima kasih sudah singgah, ditunggu kritik dan saran komentarnya...

Hama Pada Tanaman Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat Hidroponik Tegal, Hama merupakan hewan atau sejenis makhluk hidup yang mencari makan sama halnya makhluk hidup...