Rabu, 17 Oktober 2018

Macam-macam Sistem Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat hidroponik,,,
masih semangat bertanam ala hidroponik kan yaa... hehe

Mungkin bagi sebagian besar yang masih awam di hidroponik akan bingung dengan berbagai macam sistem yang ada di dunia hidroponik, bahkan admin pun awalnya sama sekali tidak mengerti apa itu sistem yang kebanyakan diberi nama dengan bahasa Inggris itu... hehee

Nah di kesempatan yang ceria ini, admin ingin berbagi pengetahuan kepada Sobat Hidroponik Tegal tentang macam-macam sistem yang bisa digunakan untuk berhidroponik ria.. silahkan simak berikut ini ya...


1. Sistem Hidroponik Aeroponik


Aeroponik berasal dari dua kata yakni aero adalah udara dan poniq adalah cara budidaya. Jadi aeroponik adalah suatu sistem penanaman sayuran yang paling baik dengan menggunakan udara dan ekosistem air tanpa menggunakan tanah.
Teknik ini merupakan metode penanaman hidroponik dengan menggunakan menggunakan bantuan teknologi. Dengan menempatkan tanaman sedemikian rupa hingga akar tanaman terlihat menggantung.
Prinsip kerja aeroponik sistem adalah dengan memanfaatkan air dan nutrisi yang diberikan ke tanaman dalam bentuk butiran kecil ataupun kabut.
Adapun proses pengkabutan ini berasal dari sebuah pompa air yang diletakkan di bak penampungan dan disermprotkan dengan menggunakan nozzle. Sehingga dengan begitu nutrisi yang diberikan ke tanaman akan lebih cepat diserap akar tanaman yang menggantung.
sistem aeroponik

inti dari sistem ini adalah pengkabutan air yang dilengkapi nutrisi dan unsur hara serta bersama oksigen secara bersamaan, sehingga tanaman akan lebih baik. Namun sistem ini memerlukan investasi dan biaya perawatan yang sangat mahal. Selain itu sangat tergantung pada energy listrik dan juga mudah terserang penyakit apabila tidak dirawat dengan baik dan benar.

2. Sitem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)

Menurut Cooper (1972), NFT adalah sebuah sistem yang menggunakan ‘film’ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit. Sirkulasi nutrisi dapat digunakan ulang selama beberapa minggu sesuai kebutuhan tanaman. Sebagian akar tanaman tumbuh di atas permukaan larutan nutrisi dan sebagian lagi terendam di dalamnya. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanaman dalam hidroponik NFT adalah tersedianya nutrisi penunjang yang sesuai dengan jenis dan umur tanaman dan kestabilan kecepatan aliran nutrisi.

dari penjelasan tersebut kira-kira maksud atau tambah bingung nih sobat hidroponik Tegal? hehe,, 

intinya NFT itu kita ngalirin air nutrisi secara tipis-tipis setipis film di guli atau tempat tanaman yang sudah diletakkan dengan kemiringan tertentu, sehingga tidak ada genangan air banyak. mungkin bisa dilihat di gambar berikut ini

nah untuk gambar lain sebagai pengetahuan sobat bisa cari di internet banyak ko..

lanjut...


3. Hidroponik Sistem Deep Flow Technique System (DFT)

Sistem DFT secara singkat adalah sistem hidroponik yang meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman air berkisar 4-6 cm.
Sama dengan sistem yang lain, sistem DFT juga membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talang-talang/guli dengan menggunakan pompa air. Kemudian untuk menghemat listrik maka dapat menggunakan timer yang dapat atur waktu hidup dan mati.

Keunggulan sistem hidroponik daripada sistem yang lain adalah terletak pada saat listrik padam namun kebutuhan nutrisi untuk tanaman tetap tersedia. Karena sistem ini diatur air dapat menggenang dalam guli nutrisinya sampai 6 cm. tetapi kekurangannya adalah memerlukan kebutuhan nutrisi yang cukup banyak apabila dibandingkan dengan sistem NFT.

4. Sistem Drip

Hidroponik drip sistem atau kita kenal sebagai hidroponik sistem tetes, bekerja dengan prinsip mengalirkan nutrisi ke tanaman di dalam netpot dengan cara diteteskan.
Hidroponik sistem tetes (drip system) merupakan teknik hidroponik bisa dikatakan cukup sederhana, meskipun tak sesederhana hidroponik floating system. Hal yang harus diperhatikan untuk membangun hidroponik sistem tetes adalah sistem tetes itu sendiri, baik itu memakai timer maupun manual (tanpa timer)
Hidroponik Drip Sistem memiliki dua sistem tetes, yaitu: Rotating Drip System (sistem tetes putar) dan Static Drip System (sistem tetes statis/non-sirkulasi)


sistem tetes ini biasanya digunakan untuk tanaman buah seperti melon, semangka, timun, dll.

5. Hidroponik Sistem Sumbu (Wicks System)




Sistem sumbu atau wicks system adalah sistem hidroponik yang paling sederhana yakni dengan memanfaatkan sumbu yang kemudian dihubungkan antara larutan nutrisi pada bak penampung dengan media tanam.
Dan hal yang laing sederhana lagi yakni sistem ini bersifat pasif dalam artian tidak ada bagian yang bergerak.
Jadi larutan nutrisi akan ditarik ke media yang selanjutnya disalurkan ke media tanam dari bak atau tangki penampungan melewati sumbu. Dengan memanfaatkan daya kapilaritas sumbu maka air dan nutrisi dapat mencapai akar tanaman.

Sistem sumbu adalah sistem yang sangat ideal bagi yang sangat menginginkan tanaman di pekarangan dapur, ruang tamu dan bahkan di halaman rumah yang luasnya tidak begitu lebar.
mungkin untuk sobat hidroponik Tegal yang baru ingin memulai ada baiknya mencoba sistem ini, selain mudah perawatanya, juga alat atau tempatnya bisa menggunakan barang-barang bekas pakai yang ada di sekitar rumah saja.

6. Hidroponik Sistem Rakit Apung (Water Culture System)



Sistem hidroponik yang satu ini bisa dibilang sistem yang paling sederhana diantara sistem hidroponik yang aktif, dan sobat juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sederhana untuk membuatny dengan memanfaatkan tempat yang terbuat dari media tanam yang mengapung seperti sterefoam sehingga kebutuhan nutrisinya langsung didapatkan oleh akar.
Kemudian kebutuhan oksigen yang diperlukan akar tanaman dapat menggunaka pompa aquarium atau aerator yang telah dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik.
Akan tetapi dengan menerapkan sistem ini tidak dapat bekerja efektif untuk tanaman dengan ukuran yang besar dan jangka panjang. Hanya tanaman kecil saja, seperti seledri, sawi, kangkung dan lain-lain.


7. Sistem Hidroponik Pasang Surut (Ebb And Flow System)


Sistem pasang surut adalah sistem bercocok tanam hidroponik dimana tanaman mendapatkan air, oksigen serta nutrisi melalui pemompaan bak penampung yang nantinya akan membasahi akar atau istilahnya pasang.
Kemudian selang beberapa waktu nutrisi kembali lagi ke bak penampungan atau istilahnya surut. Nah, waktu pasang atau surutnya ini bisa diatur sesuai kebutuhan tanaman sehingga tidak terjadi genangan ataupun kekurangan air.
Jadi pompa air ini nantinya akan dibenamkan ke dalam larutan nutrisi lalu dipasang timer yang telah diatur waktunya . Dan air yang di dalam kolam atau bak penampung akan dipompa dan diteruskan ke penampungan tanaman (grow tray).
Baru kemudian timer mati dan air secara otomatis aka turun kembali ke bak penampungan. Dalam hal ini timer dapat diatur beberapa kali sesuai kebutuhan. Intinya nutrisi pada tanaman harus terpenuhi secara baik.

oke sobat, demikian tadi beberapa sistem hidroponik yang bisa menjadi pilihan sobat untuk diterapkan di rumah,, meskipun banyak hidroponik lain yang bisa sobat gunakan tanpa menuruti sistem diatas, seperti sistem guyur manual.. hehe
pokoknya Mari Menanam, Mari Berhidroponik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hama Pada Tanaman Hidroponik

Assalamu'alaikum sobat Hidroponik Tegal, Hama merupakan hewan atau sejenis makhluk hidup yang mencari makan sama halnya makhluk hidup...